Sejarah Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran – Anda pengguna kartu kredit? Jika iya, maka Anda wajib membaca tulisan ini. Sebelumnya, kartu kredit merupakan alat ganti pembayaran non tunai. Perihal ini, semua pasti sudah tahu, kan. Sebagai pengganti uang tunai, kartu kredit memang menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan, maka tak heran, jika banyak orang sekarang ini berbondong-bondong mengajukan kartu kredit, baik itu di bank ataupun melalui website, seperti Financer.com.
Financer.com adalah website perbandingan keuangan ternama yang tersedia di 26 negara termasuk Indonesia. Financer.com ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membandingkan dan mengajukan kartu kredit, pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Penasaran dengan layanan Financer.com? Anda dapat mengecek dan mengajukan kartu kredit di sini.
Nah, apakah Anda tahu tentang sejarah kartu kredit? Mungkin beberapa orang sudah tahu, dan beberapa orang juga yang belum tahu. Bagi Anda yang belum tahu, mari kita bahas satu per satu, dan inilah sejarah kartu kredit sebagai alat pembayaran yang harus Anda ketahui!
Kartu kredit pertama kali digunakan di Amerika Serikat (AS) dalam dekade 1920-an. Waw, sudah cukup lama, bukan? Kartu kredit pertama ini diberikan oleh Department Store besar kepada para pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelanggannya yang ingin berbelanja tetapi dengan pembayaran bulanan. Oleh karena itu, kartu kredit seperti ini berbentuk kartu pembayaran lunas (charge card), yang dibayar bulanan setelah ditagih dan tanpa kewajiban membayar bunga. Jadi, pihak yang berurusan hanya 2 (dua) pihak saja, yaitu toko sebagai penerbit kartu, sedangkan pihak kedua adalah pelanggan sebagai pemegang kartu kredit. Wah, ternyata, bukan bank yang pertama kali menerbitkan kartu kredit yah.
Perjalanan kartu kredit tidak sampai di situ saja. Menginjak pertengahan tahun 1950-an, melalui program kartu kredit bertaraf lokal, banyak bank di Amerika yang menerbitkan kartu kredit. Bank-bank di Paman Sam itu pada mulanya menerbitkan kartu kredit bagi nasabah mereka untuk memperoleh jalur kredit tanpa agunan. Bagi kebanyakan bank di Amerika Serikat, usaha tersebut ternyata terlalu banyak memakan biaya loh. Hal ini dialami oleh Bank of America (BOA) yang sampai harus menghentikan bisnis kartu kredit pada tahun 1961 yang telah dirintisnya sejak tahun 1959. Namun, beberapa tahun kemudian, Bank of America kembali merintis bisnis ini lagi.
Pada tahun 1967, untuk kali pertamanya tujuh program kartu kredit bank lokal dan regional bergabung menjadi satu. Mereka merencanakan untuk mendirikan perhimpunan kartu antar bank yang memungkinkan pertukaran serupa antar daerah di negeri tersebut. Sedangkan, Bank of America menggunakan kartu yang sama di seluruh negara para anggota pendiri. Hingga pada 1 Februari 1969, Perhimpunan Kartu Bank California sekarang dikenal dengan Perhimpunan Kartu Bank Negara-negara Bagian Barat mengalihkan semua haknya dalam logo Master Charge. Kemudian, perhimpunan mengijinkan pengguna kartu Master Charge tersebut kepada banyak anggotanya yang telah memiliki desain kartu paten sendiri. Pusat-pusat bank baru lain juga diberikan izin untuk menerbitkan Master Charge. Pada akhir tahun 1976, Bank of America mengubah namanya menjadi Visa dan berlaku di seluruh dunia.
Sedangkan pada tahun 1979, Perhimpunan Kartu Antar Bank mengganti nama dari Master Charge menjadi Master Card. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar dan juga dipengaruhi pula oleh perubahan nama kartu kredit Bank of America menjadi Visa. Perkembangan ekonomi dan teknologi cukup pesat sejak beberapa dekade belakangan. Efeknya terhadap sistem pembayaran dengan uang, giro, menjadi kurang praktis untuk transaksi-transaksi perdagangan atau pembayaran yang dilakukan sehari-hari. Pembayaran dengan uang tunai, saat ini mulai dirasakan kurang praktis, karena risiko keamanannya kurang terjamin. Demikian pula pembayaran dengan cek, giro, hanya berlaku lokal. Namun, sistem pembayaran ini belum bisa dianggap sebagai pembayaran langsung karena proses kliring dan sebagainya.
Nah, teman-teman, sekarang kita beralih ke negara kita, nih. Di Indonesia sendiri, berbicara tentang bisnis kartu kredit sudah dimulai sejak 2 (dua) dekade yang lalu, loh. Pada tahun 1968, American Express Bank memberikan pelayanan kepada nasabahnya yang mempunyai kartu terbitan luar Indonesia. Baru pada tahun 1973 Diners Club diperkenalkan di Indonesia. Diners Club ini diterbitkan oleh PT. Diners Club Indonesia sejak 1988 berada di gedung Rajawali dan mempunyai 225 pegawai yang tersebar di beberapa kota di Indonesia pada waktu itu, pemirsa.
Nah, bagaimana pembaca sekalian, itu tadi sejarah singkat tentang kartu kredit sebagai alat pembayaran. Oh iya, sejak beberapa tahun belakangan beberapa bank nasional swasta mendapat kepercayaan internasional untuk menerbitkan kartu kredit loh. Selain itu, seiring kemajuan teknologi informasi, kini beberapa perusahaan fintech di Indonesia juga telah menyediakan kartu kredit digital yang dapat Anda akses langsung dari smartphone Anda. Di Financer.com, Anda juga dapat melihat pilihan kartu kredit digital yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan semakin gencarnya pemakaian kartu kredit memang belum bisa dipastikan apakah masyarakat Indonesia akan kian konsumtif atau tidak, namun yang jelas dengan kartu kredit terkesan lebih praktis, aman dan bergengsi, bukan?
Baca Juga : Cara Membuat Kartu Nama Keren Dan Menarik Tanpa Photoshop Atau CorelDRAW
Terakhir, sebagai tambahan informasi, jika Anda ingin tahu lebih banyak informasi tentang kartu kredit, Anda bisa akses website Financer.com. Di Financer.com, Anda akan mendapatkan banyak sekali informasi tentang kartu kredit, pinjaman dan produk keuangan lainnya. Oke, sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat.