Info Menarik – Jika Kamu adalah wanita, keputihan pasti bukanlah hal yang asing karena hal ini adalah hal yang umum pada setiap wanita.
Keputihan dapat menjadi hal yang menguntungkan (fisiologis), atau dapat menjadi sesuatu yang merugikan (patologis).
Lewat artikel ini, kita akan pelajari apa itu sebenarnya keputihan, cara menghilangkan dan seberapa bahayanya jika Kamu biarkan.
Apa itu Keputihan?
Keputihan adalah keluarnya carian dari mulut miss V. Kebanyakan wanita mengalaminya pada batas tertentu dan merupakan cara tubuh secara normal membersihkan organ reproduksinya.
Banyak dan tipe cairan yang keluar pun berbeda dan bervariasi pada setiap wanita. tergantung dari siklus menstruasinya.
Perubahan pada warna cairan yang keluar, seperti bau atau warna dan banyaknya cairan yang keluar, dapat menjadi sebuah tanda adanya ketidakwajaran dalam sistem pembersihan ini.
Bisa jadi terdapat infeksi, atau hal lain yang menyebabkan munculnya keputihan yang tidak wajar, yang umumnya menyebabkan bau dan rasa gatal pada area kewanitaan.
5 Tanda dan Gejala Keputihan pada Wanita
Keputihan wanita dapat terjadi pada banyak variasi warna seperti abu-abu, kuning, hijau, atau putih kental bersama bau yang kurang sedap.
Tanda dan gejala ini tergantung dari berbagai hal yang menyebabkannya, yaitu:
- Bacterial vaginosis: Tidak semua wanita dengan infeksi bakterial vaginosis akan memunculkan gejala, tapi umumnya bakterial vaginosis memproduksi cairan yang berwarna putih keabuan, yang umumnya bersama dengan bau amis yang kurang sedap.
- Trichomonas: Infeksi trichomonas akan memproduksi keputihan yang berwarna kuning dan mengeluarkan bau yang sangat keras. Gejalanya dapat berupa rasa tidak nyaman saat berhubungan badan, atau rasa perih saat buang air kecil, disertai rasa gatal di sekitar area kewanitaan.
- Gonorrhea: Gonorrhea bisa jadi tidak akan menunjukkan gejala, dan umumnya separuh dari wanita yang terinfeksi memang tidak merasakan gejala apapun. Namun pada mereka yang mendapatkan gejalanya, dapat berupa rasa perih saat buang air kecil serta cairan kekuningan, kemerahan dan pembengkakan serta rasa gatal di area kewanitaan.
- Chlamydia: Seperti gonorrhea, infeksi chlamydia bisa jadi tidak memunculkan gejala pada wanita. Sementara yang lain dapat menerima gejala seperti infeksi pada saluran kencing jika saluran kencingnya telah ikut terinfeksi.
- Infeksi Karena Jamur: Infeksi karena jamur umumnya keluarnya keputihan yang kental berwarna putih, yang bertekstur seperti keju. Hal ini umumnya tidak berbau, tapi menyebabkan rasa perih dan panas terutama saat melakukan hubungan seksual.
Kapan Harus Pergi ke Dokter untuk Periksa?
Sangat penting untuk segera menemui dokter Kamu bila Kamu telah melihat adanya perubahan pada keputihan Kamu (seperti warna, bau, konsistensi), serta kuantitasnya.
Jika perubahan ini bersama dengan rasa sakit, perih atau rasa gatal, ini adalah tanda utama Kamu harus segera memeriksakannya sebelum bertambah parah.
Keputihan yang belum parah memiliki peluang kesembuhan lebih besar daripada yang telah terlanjur parah.
Bagaimana Penyebab Keputihan Didiagnosis?
Setelah mengetahui gejala dan rekam medis Kamu, dokter umumnya akan memeriksa panggul Kamu kemudian dengan pemeriksaan bagian luar area kewanitaan Kamu.
Jika keputihannya telah memasuki stadium lanjut, akan dilakukan pemeriksaan internal bagian dalam, dengan memasukkan speculum untuk memeriksa dinding vagina bagian dalam dan servik.
Untuk mengetahui sumbernya juga, dokter akan mengambil sampel cairan yang keluar untuk dokter periksa ke laboratorium.
Sampel ini akan dokter periksa di bawah mikroskop untuk mengetahui sumber karakteristik dan sumber yang sebenarnya dari keputihan Kamu.
Apa Obat yang Bisa Dibeli Sendiri untuk Mengatasi Keputihan?
Jika keputihan Kamu penyebabnya adalah jamur, maka pengobatan untuk bagian luar area kewanitaan dapat menggunakan salep atau obat gatal yang dapat Kamu beli di apotek.
Tapi ini hanya untuk bagian luar saja.
Sementara jika penyebabnya adalah hal lain, dapat membutuhkan pengobatan yang HANYA bisa di resepkan oleh dokter saja.
Sangat penting untuk mengikuti resep dari dokter Kamu meski gejala telah berkurang.
Jika memang keputihan Kamu telah lumayan parah dan menganggu, sebaiknya langsung pergi ke dokter daripada mencoba mengobatinya sendiri dengan membeli obat di apotek.
Beberapa alternatif yang banyak dilakukan oleh para ibu di Indonesia untuk mengatasi keputihan adalah dengan membasuh area kewanitaan dengan air rebusan daun sirih.
Namun, cara ini tidak dokter anjurkan untuk Kamu lakukan terlalu sering.
Tubuh memiliki cara alami sendiri untuk membersihkan area dalam kewanitaan dan cebok / membasuh dengan air daun sirih dapat membunuh bakteri baik yang mengatur pH dalam area kewanitaan.
Air daun sirih mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri, termasuk bakteri baik.
Jika hal ini terjadi, justru dapat mengarah pada peradangan atau gejala yang justru semakin parah.
Dokter di Indonesia merekomendasikan agar melakuan hal ini tidak lebih dari 2 kali seminggu saja.
Bisakah Keputihan Dicegah?
Berhubungan badan dengan menggunakan pengaman bersama pasangan, dapat membantu mengurangi penyebaran dan penularan.
Pencegahan lain dapat berupa:
- Sering mengganti celana dalam;
- Menjaga kelembaban area kewanitaan agar tetap kering;
- Menggunakan celana yang longgar dan tidak terlalu ketat;
- Hindari menggunakan toilet duduk umum;
- Gunakan selalu air yang steril dan dapat Kamu percaya kebersihannya;
- Cebok dengan arah yang benar, dari arah depan ke belakang;
- Gunakan bahan celana dalam yang menyerap keringat.
Karena melakukan pencegahan tetap lebih baik daripada mengobati.
Baca Juga: 5 Obat Tradisional Jitu untuk Menghilangkan Bau Badan (Cara Alami)
Kesimpulan
Keputihan memang menjadi menu wajib bagi wanita dan hampir 80% wanita pasti akan mengalaminya baik itu keputihan fisiologis atau patologis.
Mencegah keputihan patologis adalah hal yang paling direkomendasikan untuk mencegah keputihan patologis menyerang pada kemudian hari.
Jika Kamu memiliki keputihan yang mengganggu, jangan sungkan atau malu, untuk segera mengunjungi dokter Kamu.
Karena jika telah parah, maka akibatnya dapat kemana-mana.
Nah, bagaimana dengan keputihan Kamu?
Tulis pengalaman Kamu di kolom komentar di bawah!