Info Menarik – Flat desain merupakan salah satu gaya desain grafis yang sedang populer sat ini. Gaya ini mengusung konsep minimalis dengan tampilan yang datar, tanpa efek-efek 3D atau bayangan. Flat desain menekankan pada kesederhanaan, kejelasan, dan fokus pada konten utama.
Dalam flat desain, elemen-elemen seperti ikon, tombol, dan tata letak menggunakan warna solid dan garis-garis yang tegas. Tidak ada efek emboss, gradasi, atau bayangan yang memberikan kesan kedalaman. Sebagai gantinya, hanya mengandalkan penggunaan warna-warna cerah, tipografi yang jelas, dan ikon yang sederhana untuk menyampaikan pesan dengan efektif.
Apa itu Flat Desain?
Flat desain, juga dikenal sebagai desain datar, merujuk pada gaya yang hanya menekankan kesederhanaan, minimalisme, dan kejelasan. Gaya ini menghindari penggunaan efek-efek 3D seperti bayangan, gradasi, dan tekstur yang memberikan kedalaman pada elemen desain. Sebaliknya, desain ini menggunakan warna solid, garis-garis tegas, dan elemen yang datar untuk menciptakan tampilan yang bersih dan minimalis.
Karakteristik utama dari flat desain termasuk:
1. Tampilan Datar
Flat desain menekankan pada penggunaan elemen yang datar tanpa efek bayangan, teksur, atau kedalaman visual. Elemen-elemen tersebut biasanya memiliki tampilan dua dimensi dengan warna solid.
2. Tipografi yang Jelas
Kemudian desain datar menggunakan tipografi yang sederhana, mudah kita baca, dan menonjol. Huruf-huruf biasanya memiliki ketebalan yang sama tanpa efek bayangan atau gradasi.
3. Warna Solid dan Cerah
Selanjutnya flat desain memanfaatkan warna solid dan cerah untuk menonjolkan elemen penting. Palet warna yang cerah dan kontras yang baik digunakan untuk meningkatkan kejelasan dan daya tarik visual.
4. Simplicity and Minimalism
Kemudian flat desain mengutamakan kesederhanaan dan minimalisme dalam tata letak dan elemennya. Konsep yang bersih dan terorganisir membuat pengguna lebih mudah memahami pesan yang ingin kita sampaikan.
5. Responsif dan Ramah Mobile
Selanjutnya flat desain seringkali dirancang dengan pendekatan responsif, artinya tampilan dan tata letaknya dapat menyesuaikan dengan baik pada berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar dan tablet. Hal ini penting dalam era digital yang didominasi oleh penggunaan perangkat mobile.
Kemudian flat desain pertama kali kita kenal melalui sistem operasi Windows Phone dan antarmuka Metro oleh Microsoft. Kemudian, dengan peluncuran iOS 7 oleh Apple pada tahun 2013, konsep ini semakin populer dan menjadi tren dalam dunia web dan aplikasi.
Selanjutnya keuntungan adalah memiliki kejelasan informasi, navigasi yang lebih baik, waktu muat yang lebih cepat, dan tampilan yang modern. Desain datar juga dapat memberikan pengalaman pengguna yang baik pada berbagai perangkat, serta memudahkan proses optimasi mesin pencari atau SEO.
Namun, perlu kita perhatikan bahwa flat desain bukanlah solusi yang tepat untuk setiap jenis proyek. Beberapa konteks mungkin membutuhkan elemen visual yang lebih kompleks atau efek-efek 3D. Pemilihan gaya haruslah kita sesuaikan dengan konteks, tujuan, dan kebutuhan pengguna.
Kelebihan dan Kekurangan Konsep Flat Desain
1. Kelebihan Flat Desain
Flat desain memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan konsep desain lainnya. Berikut adalah beberapa keuntungan utamanya:
1. Kesederhanaan dan Kejelasan
Flat desain menekankan kesederhanaan dan kejelasan dalam tampilannya. Dengan menghilangkan efek-efek visual yang kompleks, memberikan kesan yang lebih bersih dan terorganisir. Hal ini membuat pengguna lebih mudah memahami tata letak, ikon, dan konten yang ditampilkan, sehingga meningkatkan kejelasan informasi.
2. Pengalaman Pengguna yang Baik di Berbagai Perangkat
Kemudian desain datar sangat responsif dan mudah beradaptasi dengan berbagai perangkat, termasuk layar kecil seperti ponsel pintar dan tablet. Karena tampilan yang datar dan sederhana, pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dengan elemen tanpa kesulitan. Konsep yang responsif dan ramah mobile juga menjadi faktor penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin mobile.
3. Waktu Muat yang Cepat
Selanjutnya flat desain cenderung menggunakan kode yang lebih ringan dan bersih. Dengan mengurangi penggunaan efek grafis kompleks, waktu muat halaman dapat kita percepat. Hal ini berkontribusi pada pengalaman pengguna yang lebih baik dan juga memberikan keuntungan dalam hal optimasi mesin pencari atau SEO.
4. Tampilan Modern dan Segar
Kemudian flat desain memberikan kesan yang modern, segar, dan sesuai dengan tren saat ini. Dengan memanfaatkan warna solid, tipografi yang jelas, dan ikon yang sederhana, memberikan tampilan yang lebih kontemporer dan menarik bagi pengguna.
5. Mudah Dikustomisasi
Selanjutnya flat desain memiliki sifat yang sangat fleksibel dan mudah kita kustomisasi. Elemen yang datar, seperti ikon dan tombol, dapat kita ubah-ubah dengan mudah sesuai dengan kebutuhan tertentu. Hal ini memungkinkan desainer untuk menciptakan tampilan yang unik dan sesuai dengan identitas merek atau konsep proyek.
6. Fokus pada Konten Utama
Kemudian dengan menghilangkan efek-efek visual yang rumit, desain ini memungkinkan konten utama menjadi fokus yang lebih jelas. Hal ini membantu pengguna dalam memahami dan menyerap informasi yang kita sajikan tanpa distraksi visual yang berlebihan.
Dalam kesimpulan, flat desain memiliki kelebihan dalam hal kesederhanaan, kejelasan, pengalaman pengguna yang baik di berbagai perangkat, waktu muat yang cepat, tampilan modern, kemudahan kustomisasi, dan fokus pada konten utama. Namun, perlu Kamu ingat bahwa setiap jenis desain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan desain harus kita sesuaikan dengan konteks dan tujuan proyek yang spesifik.
Baca Juga: 5 Software Gratis Terbaik Untuk Desain Rumah (Home Designer) 3D Fitur Lengkap
2. Kekurangan Flat Desain
Meskipun flat desain memiliki banyak kelebihan, seperti yang telah saya bahas sebelumnya, tetap ada beberapa kekurangan yang perlu kita pertimbangkan. Berikut adalah beberapa kekurangannya jika kita bandingkan dengan konsep desain lainnya:
1. Kurangnya Kedalaman Visual
Salah satu kekurangan utama dari flat desain adalah kurangnya kedalaman visual yang bisa kita berikan oleh efek bayangan, gradasi, dan tekstur. Elemen yang datar tidak memiliki tampilan tiga dimensi yang memberikan kesan kedalaman. Hal ini dapat membuat desain terlihat datar dan kurang menarik bagi sebagian orang yang lebih menyukai tampilan yang lebih mendalam dan realistis.
2. Kurangnya Petunjuk Visual
Kemudian penggunaan efek visual untuk memberikan petunjuk interaksi, seperti tombol yang menonjol saat kita hover atau bayangan untuk menunjukkan klik, kita kurangi. Hal ini dapat membuat beberapa pengguna mengalami kesulitan dalam menavigasi atau berinteraksi dengan elemen, terutama jika tidak ada indikator yang jelas.
3. Potensi Kesulitan dalam Membedakan Hierarki Informasi
Selanjutnya cenderung memiliki tampilan yang sederhana dengan warna dan tipografi yang minim. Ini dapat membuat tugas membedakan hierarki informasi menjadi lebih sulit. Terkadang, elemen penting dan tidak penting tidak cukup jelas kita bedakan, sehingga pengguna mungkin kesulitan dalam menemukan informasi yang relevan.
4. Tantangan dalam Menggambarkan Realitas atau Detail yang Lebih Tinggi
Jika proyek atau konteks membutuhkan representasi visual yang lebih realistis atau tingkat detail yang tinggi, maka flat desain mungkin bukan pilihan yang ideal. Desain datar lebih cocok untuk konsep minimalis dan kesederhanaan, sehingga tidak dapat secara efektif menggambarkan realitas atau detail yang lebih kompleks.
5. Keterbatasan dalam Ekspresi Visual
Flat desain memiliki batasan dalam hal variasi dan keunikan visual. Dalam desain datar, elemen ini seringkali memiliki bentuk dan gaya yang serupa, sehingga dapat terlihat monoton jika tidak kita lakukan dengan cermat. Jika Kamu mencari tampilan yang lebih kreatif, unik, atau artistik, flat desain mungkin terlalu terbatas dalam hal ini.
Meskipun ada kekurangannya, penting untuk kita ingat bahwa setiap konsep memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan desain haruslah kita dasarkan pada konteks proyek, tujuan, dan preferensi pengguna. Jika Kamu mencari kesederhanaan, kejelasan, dan tampilan modern, flat desain dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, jika proyek Kamu membutuhkan kedalaman visual atau detail yang lebih tinggi, maka desain lain mungkin lebih sesuai.
Baca Juga: 5 Pengaturan Photoshop Yang Wajib Ditampilkan Untuk Memudahkan Desain
Manfaat Flat Desain untuk Website
Flat desain memberikan berbagai manfaat penting bagi sebuah website. Berikut ini adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Pengalaman Pengguna yang Baik
Flat desain memberikan pengalaman pengguna yang baik dengan tampilan yang bersih, terorganisir, dan mudah kita pahami. Pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dengan elemen-elemen dan menavigasi melalui konten dengan cepat dan efisien.
2. Responsif dan Ramah Mobile
Kemudian desain datar sangat responsif dan dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai perangkat, termasuk layar kecil seperti ponsel pintar dan tablet. Hal ini penting dalam era mobile, di mana penggunaan perangkat mobile semakin meningkat. Dengan flat desain, website Kamu akan terlihat dan berfungsi dengan baik di berbagai perangkat, meningkatkan kenyamanan pengguna dan memperluas jangkauan audiens.
3. Kecepatan Muat yang Cepat
Selanjutnya cenderung menggunakan kode yang lebih ringan dan bersih, tanpa efek grafis kompleks yang memperlambat waktu muat halaman. Ini berarti bahwa website akan memuat lebih cepat, memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan mengurangi tingkat peninggalkan pengguna akibat waktu muat yang lambat.
4. Optimasi Mesin Pencari (SEO)
Kemudian dapat memberikan manfaat dalam hal optimasi mesin pencari atau SEO. Dengan waktu muat yang cepat dan tampilan yang responsif, website memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan peringkat yang baik dalam hasil pencarian. Selain itu, sering kali menghasilkan kode yang bersih, memungkinkan mesin pencari untuk dengan mudah membaca dan mengindeks konten website.
5. Tampilan yang Modern dan Menarik
Selanjutnya memberikan tampilan yang modern, segar, dan sesuai dengan tren desain saat ini. Dengan menggunakan warna solid, tipografi yang jelas, dan ikon yang sederhana, memberikan kesan visual yang menarik dan kontemporer bagi pengguna.
6. Fokus pada Konten Utama
Kemudian memungkinkan konten utama menjadi fokus yang jelas. Dengan menghilangkan efek-efek visual yang kompleks, website memberikan penekanan pada informasi dan konten yang kita sampaikan. Hal ini membantu pengguna dalam memahami pesan yang ingin kita sampaikan dan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Dalam kesimpulan, flat desain memberikan manfaat penting dalam hal pengalaman pengguna yang baik, responsivitas dan ramah mobile, kecepatan muat yang cepat, optimasi SEO, tampilan yang modern dan menarik, serta fokus pada konten utama. Dengan menerapkan flat desain pada website Kamu, Kamu dapat meningkatkan kualitas pengalaman pengguna dan mencapai tujuan bisnis Kamu dengan lebih baik.
Baca Juga: Cara Membuat Website Gratis Selamanya dan Mudah Cocok Untuk Belajar
Program Pengolah Gambar untuk Membuat Flat Desain
Ada beberapa program pengolah gambar yang dapat Kamu gunakan untuk membuat flat desain. Berikut adalah beberapa contoh program populer yang sering digunakan:
1. Adobe Illustrator
Adobe Illustrator adalah salah satu program vektor terkemuka yang sangat cocok untuk membuat flat desain. Dengan fitur-fitur seperti pen tool, shape builder tool, dan panel warna yang kaya, Kamu dapat membuat ikon, tombol, tata letak, dan elemen datar lainnya dengan mudah.
2. Sketch
Selanjutnya Sketch yang merupakan program desain vektor yang populer di kalangan desainer UI/UX. Program ini memiliki antarmuka yang intuitif dan fokus pada desain antarmuka pengguna. Sketch menyediakan berbagai alat yang memudahkan pembuatan konsep flat, termasuk pen tool, shape tools, dan kemampuan untuk membuat simbol yang dapat kita gunakan secara berulang.
3. Figma
Kemudian ada Figma sebagai alat kolaboratif berbasis web yang juga sering digunakan untuk membuat flat desain. Dengan Figma, Kamu dapat membuat vektor, membuat prototipe interaktif, dan berkolaborasi dengan tim. Figma memiliki fitur yang kuat untuk antarmuka pengguna dan menyediakan berbagai sumber daya, seperti ikon dan komponen yang dapat kita gunakan.
4. Canva
Selanjutnya perangkat lunak untuk membuat flat desain adalah Canva. Canva adalah platform desain grafis yang mudah kita gunakan dan sangat cocok untuk pemula atau mereka yang tidak memiliki keahlian desain yang mendalam. Canva menyediakan berbagai template yang dapat kita gunakan untuk membuat desain datar dengan cepat. Kamu dapat membuat ikon, grafik, infografis, dan tata letak dengan mudah menggunakan alat Canva.
5. Inkscape
Kemudian yang tidak kalah menarik lagi adalah Inkscape. Inkscape adalah program desain vektor open-source yang dapat kita gunakan untuk membuat desain flat. Meskipun mungkin tidak sekomprehensif seperti Adobe Illustrator, Inkscape menyediakan alat yang kuat untuk membuat vektor. Program ini tersedia secara gratis dan kompatibel dengan sistem operasi Windows, macOS, dan Linux.
Selain program-program di atas, ada juga banyak perangkat lunak lainnya yang dapat Kamu gunakan untuk membuat flat desain. Pilihan program tergantung pada preferensi pribadi Kamu, tingkat keahlian, dan anggaran yang tersedia. Cobalah beberapa program tersebut dan pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan Kamu.
Ha ha.. jaman makin canggih ternyata desain makin simpel, tapi bagus juga sih.. ada daya tarik tersendiri. salam kenal…