9 Kesalahan Umum B2B Marketing, Awas Menghambat Pertumbuhan Bisnismu!

Kesalahan Umum B2B Marketing

Info Menarik – Pemasaran Business-to-Business (B2B) merupakan bagian integral dari strategi pertumbuhan bisnis. Namun, seringkali ada kesalahan yang dilakukan dalam pemasaran B2B yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis Kamu. Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 kesalahan umum dalam B2B marketing dan bagaimana menghindarinya untuk meningkatkan kesuksesan bisnis Kamu.

B2B Marketing berfokus pada membangun hubungan dan kerjasama dengan bisnis lain atau organisasi. Dengan B2B Marketing, Kamu bisa menjangkau lebih banyak pelanggan melalui kolaborasi dengan perusahaan lain, dan meningkatkan keuntungan.

Strategi pemasaran B2B berbeda dari B2C yang berusaha menarik minat konsumen perorangan. Pasalnya, karakteristik konsumen individu dan perusahaan sangat berbeda. Perusahaan pasti akan melakukan lebih banyak pertimbangan dengan berbagai pihak sebelum memutuskan pembelian. Karenanya, kita butuhkan strategi pemasaran yang efektif, seperti WhatsApp CRM Integration, untuk membantu bisnis B2B berjalan dengan lebih baik dan lancar.

Meskipun demikian, strategi pemasaran B2B yang salah justru bisa menghambat pertumbuhan bisnismu. Artikel ini akan mengungkap 10 kesalahan umum dalam B2B marketing yang perlu Kamu hindari. Dengan memahami kesalahan-kesalahan ini, diharapkan Kamu bisa menyusun strategi yang lebih efektif dan menaikkan level bisnismu.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Modal Usaha Tanpa Menunggu Lama: Panduan untuk Memulai Bisnis Kamu!

9 Kesalahan Umum B2B Marketing yang Menghambat Pertumbuhan Bisnis

1. Tidak Memahami (Calon) Klien dengan Baik

Bayangkan melepas anak panah tanpa papan target. Begitulah gambarannya jika Kamu menjalankan strategi marketing tanpa memahami target pasar: bisnis B2B Kamu akan beresiko mengalami pemborosan sumber daya, penurunan penjualan, dan gagal mencapai tujuan bisnis.

Hal ini karena strategi marketing yang kita buat tidak tepat sasaran sehingga tidak menarik bagi target market yang sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi bisnis B2B untuk memahami target marketnya secara mendalam sebelum mengembangkan strategi marketing.

Untuk dapat mengidentifikasi target pasar dengan tepat, Kamu perlu mengenali calon pembeli: seberapa besar bisnis tersebut, berapa lama berkecimpung dalam bisnis, dan spesifikasi industri lainnya. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi keputusan pembelian produk/jasa Kamu.

Selanjutnya, Kamu bisa membagi mereka dalam beberapa segmen yang lebih kecil dan menciptakan persona pembeli untuk masing-masing kelompok. Persona pembeli inilah yang akan Kamu gunakan untuk mengembangkan B2B marketing. Secara berkala, pantau terus perubahan dan tren dalam target market agar strategi Kamu pun bisa menyesuaikan.

2. Konten Tidak Relevan dan Tidak Berkualitas

Konten yang tidak relevan tidak menarik bagi (calon) pelanggan dan tidak memberikan manfaat bagi mereka. Lambat laun, mereka bisa meninggalkan website atau akun media sosial bisnis Kamu dan tidak kembali lagi.

Konten berkualitas rendah juga dapat merusak reputasi bisnis dan membuat bisnis Kamu terlihat tidak profesional. Tentunya ini dapat membuat (calon) pelanggan enggan berbisnis dengan perusahaan Kamu.

Secara keseluruhan, konten B2B yang tidak relevan dan berkualitas rendah dapat berdampak negatif pada bisnis. Mungkin Kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam pembuatan konten berkualitas tinggi yang relevan dengan target pasar Kamu.

3. Kurang Optimal dalam Memanfaatkan Media Sosial

Media sosial merupakan platform yang kuat untuk menjangkau audiens yang luas, membangun hubungan dengan (calon) pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Dengan tidak menggunakan media sosial secara efektif untuk B2B marketing, Kamu melewatkan kesempatan untuk sukses.

Selain itu, bisnis yang tidak aktif di media sosial terkesan ketinggalan zaman dan tidak mengikuti tren terbaru. Hal ini dapat membuat bisnismu tidak menarik bagi (calon) pelanggan potensial.

Bisnis B2B yang tidak memanfaatkan media sosial secara optimal berisiko ketinggalan dari pesaing, kehilangan peluang untuk menjangkau pelanggan baru, dan gagal membangun brand awareness.

Oleh karena itu, penting bagi bisnis B2B untuk mengembangkan strategi media sosial yang efektif dan memanfaatkan platform ini secara maksimal untuk mencapai tujuan bisnis Kamu.

Contoh strategi media sosial untuk B2B Marketing, selain membuat konten yang informatif dan menarik tentunya, adalah bergabung dengan komunitas B2B untuk membangun relasi dengan bisnis lain. Kamu bisa berpartisipasi dalam diskusi dan berkesempatan memperkenalkan produk/jasa Kamu. Kamu juga bisa memanfaatkan iklan bertarget di media sosial untuk menjangkau target audiens yang lebih ideal.

Baca Juga: Bisnis yang Laku Tiap Hari dan Tidak Mengenal Hari Libur, Cocok Jadi Referensi Kamu

4. Mengabaikan Analisis Data dan Metrik Kerja

Data dan metrik kerja memberikan informasi yang berharga tentang audiens, performa strategi marketing, dan kinerja bisnis secara keseluruhan. Dengan mengabaikan informasi ini, B2B marketing menjadi tidak optimal dan Kamu tidak dapat membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan ROI (Return on Investment). Akibatnya, bisnis Kamu dapat mengalami penurunan penjualan, hilangnya pelanggan, dan resiko kegagalan.

Di sinilah pentingnya berinvestasi dalam alat analisis data seperti CRM. Pengertian CRM (Customer Relationship Management) adalah proses membangun dan memelihara hubungan bisnis yang berkelanjutan dengan calon pelanggan dan pelanggan yang sudah ada. Platform CRM menawarkan berbagai solusi perangkat lunak untuk analisis data dan metrik kinerja, seperti analisis prediktif, analisis kampanye marketing, hingga analisis segmentasi pelanggan.

5. Kurangnya Hubungan dengan Klien

Ada beberapa alasan mengapa membangun hubungan yang kuat dengan klien sangat penting untuk kesuksesan bisnis B2B.

  • Pelanggan B2B biasanya memiliki siklus pembelian yang panjang dan kompleks. Membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan pelanggan dapat membantu bisnis B2B memenangkan persaingan bisnis dan mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.
  • Pelanggan B2B yang puas dapat merekomendasikan perusahaan yang mereka percayai dan sukai kepada orang lain. Reputasi yang baik dapat membantu bisnis B2B menarik pelanggan baru dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Profitabilitas pun tentu dapat ikut meningkat.

Jika strategi marketing B2B kurang berfokus pada hubungan dengan pelanggan, maka bisnis kamu berisiko kehilangan pelanggan, mengalami penurunan penjualan, dan menurunkan kredibilitas.

6. Tidak Mengikuti Perkembangan & Trend Industri

Industri B2B selalu berkembang pesat dengan munculnya teknologi baru, model bisnis baru, dan kebutuhan pelanggan baru. Bisnis B2B yang tidak beradaptasi dengan perubahan ini akan sulit untuk bersaing. Pelanggan B2B tentu akan beralih ke pesaing yang menawarkan produk dan layanan yang lebih baru dan lebih baik.

Karenanya, penjualan akan turun karena bisnis Kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Dengan aktif mengikuti perkembangan dan tren industri. Dengan melakukan ini, Kamu dapat memastikan bisnismu menawarkan produk dan layanan yang tepat kepada pelanggan dan tetap kompetitif di pasar.

7. Strategi Marketing B2B dan Penjualan yang Tidak Selaras

Sebuah perusahaan B2B ternama membuang ratusan juta rupiah untuk menyelesaikan masalah yang salah. Peluncuran produk baru mereka gagal. Mereka menduga bahwa penyebabnya adalah keterlambatan pengiriman atau kurangnya usaha tim penjualan.

Setelah menghabiskan jutaan dolar untuk mengatasi kedua masalah tersebut, mereka akhirnya menyadari akar permasalahan sebenarnya, yaitu ketidakselarasan tujuan antara divisi marketing dan penjualan.

Kejadian ini menjadi contoh nyata bagaimana kurangnya integrasi antara marketing dan penjualan dapat menghambat kemajuan bisnis B2B.

8. Mengabaikan Pengalaman Pelanggan

Sebuah hasil riset mengungkap bahwa 85% konsumen berpendapat bahwa pengalaman yang diberikan oleh sebuah bisnis sama pentingnya dengan produk/jasa yang ditawarkan.

Pelanggan memiliki ekspektasi tinggi akan pengalaman positif dan personal. Jika bisnismu tidak bisa memenuhi ekspektasi ini, pelanggan tentu akan beralih ke kompetitor. Pelanggan yang tidak puas juga cenderung akan menulis ulasan negatif yang akan merusak reputasi perusahaan Kamu.

Biaya akuisisi (biaya untuk menarik pelanggan baru) lebih tinggi daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Jika retensi pelanggan rendah, tentunya ROI tidak akan mengalami peningkatan. Karenanya, pelayanan pelanggan harus selalu menjadi fokus utama dalam B2B marketing.

9. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas dalam Strategi Pemasaran B2B

Ide-ide segar, produk baru, dan layanan inovatif adalah kunci untuk membedakan bisnis Kamu dari kompetitor. Jika bisnismu stagnan, pesaing yang lebih inovatif akan merebut pelanggan dengan terobosan baru mereka.

Tanpa dinamisme, anggota tim Kamu bisa jadi bosan dan tidak termotivasi yang berujung pada menurunnya tingkat produktivitas. Hal ini juga akan berdampak pada profitabilitas karena sumber daya perusahaan digunakan secara berlebihan untuk menyelesaikan tugas lebih lama dari seharusnya.

Seiring waktu, bisnis yang tidak berinovasi akan kehilangan pelanggan yang kebutuhannya tidak lagi bisa terpenuhi oleh produk/jasa Kamu. Lambat laun bisnis Kamu pun menjadi tidak dikenal di kalangan umum, yang berarti peluang penjualan makin sedikit.

Hanya dengan terus berinovasi dan menawarkan solusi baru, perusahaan tetap bisa relevan dengan perkembangan zaman, menarik pelanggan, dan mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Tanpa Harus Resign: Panduan Lengkap dan Contoh Usahanya

Antisipasi Kesalahan Demi Kemajuan Bisnis B2B

Bisnis B2B merupakan bisnis dengan skala menengah hingga besar, sehingga resiko yang dihadapi akan sedikit lebih tinggi. Dengan memahami kesalahan yang umum terjadi, Kamu bisa lebih berantisipasi dengan segala kemungkinan yang ada. Dengan demikian, bisnismu akan terus bertumbuh, berkembang dan bertahan di tengah persaingan pasar yang kian ketat. Bagaimana? Apakah artikel ini membantu mendeteksi kesalahan pada bisnismu?

About Info Menarik

blank
Berbagi Info & Tips Trik Menarik tentang Android, EPS-Topik Korea, Kesehatan, Microsoft Office, Pendidikan, Photoshop, Software, Teknologi, WordPress Terlengkap dan Gratis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.