Info Menarik – Setiap orang tua pastilah menginginkan anak yang normal baik secara fisik maupun psikologis. Tetapi tentunya ketika diberikan seorang anak yang memiliki gangguan pada fisik, psikis maupun perilakunya tugas orang tua juga untuk mengasuh dengan benar. Termasuk ketika memiliki anak dengan gangguan autisme disinilah peran orang tua dibutuhkan. Mendidik anak autis tentu saja akan banyak tantangannya.
Apa itu Anak Autis?
Sebelum ke pembahasan cara mendidik, mari kita kenali dan pahami dulu apa itu anak autis? Autisme adalah sebuah spektrum gangguan perkembangan neurobiologis yang umumnya muncul pada awal kehidupan, biasanya sebelum usia tiga tahun. Gangguan ini dapat memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, perilaku, dan perkembangan keterampilan adaptif lainnya. Autisme terkenal sebagai spektrum karena gejala dan tingkat keparahan bisa sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Kemudian, beberapa ciri umum autisme meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan dalam berkomunikasi, minat atau kegiatan yang terbatas dan repetitif, serta sensitivitas terhadap rangsangan sensorik tertentu. Individu dengan autisme mungkin juga menunjukkan ketidakmampuan dalam bermain atau berbicara dengan teman sebaya, kesulitan dalam memahami ekspresi emosi orang lain, dan kecenderungan untuk menjalani rutinitas yang konsisten.
Selanjutnya, penting untuk Kamu ingat bahwa autisme bersifat spektrum, artinya setiap individu dengan autisme memiliki kombinasi gejala dan tingkat keparahan yang unik. Beberapa individu dengan autisme dapat memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan intelektual yang lebih besar. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan dan intervensi perlu Kamu sesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap individu.
Baca Juga: Ternyata Begini 5 Cara Menumbuhkan Semangat Motivasi Belajar Pada Anak
Berikut Cara Mendidik Anak Autis yang Tepat dan Baik
1. Pahami Perilaku Autisme
Pertama, orang tua akan cenderung mudah emosi dan tidak sabar jika di dalam pikirannya tidak ditanamkan persepsi bahwa autisme itu istimewa. Agar bisa mendidik anak autis dengan benar dan efektif, dari awal orang tua harus memahami bahwa mereka bukan anak biasa. Dengan memahami bahwa perilaku anak autis itu istimewa dan tidak seperti anak pada umumnya maka semua akan berjalan dengan baik.
Kemudian, beberapa perilaku yang biasa muncul pada anak dengan autisme yang harus orang tua pahami adalah sebagai berikut:
- Melakukan sesuatu dengan berulang-ulang, misalnya tepuk tangan, menggoyangkan tubuh dan sebagainya.
- Sangat sensitif terhadap stimulus tertentu seperti suara yang sangat keras.
- Selanjutnya, asik dan fokus hanya pada benda tertentu saja, misalnya mainannya.
- Sangat terpaku pada jadwal dan rutinitas hariannya.
Dengan memahami perilaku yang biasa muncul dan Kamu lakukan seperti yang saya sebutkan di atas maka mendidik anak autis akan lebih mudah bagi orang tua.
2. Cari Tahu Faktor yang Membuat Anak Tidak Nyaman
Kemudian, anak dengan gangguan perilaku autisme membutuhkan suasana yang nyaman bagi dirinya. Sesuatu yang bisa membuatnya merasa tidak nyaman seperti suara yang terlalu keras biasanya akan membuat mereka menangis. Atau pada anak yang lebih besar gangguan terhadap rasa nyaman karena stimulus yang mengganggu bisa membuatnya “mengamuk”.
Selanjutnya, sebagai orang tua yang berperan aktif dalam mendidik anak autis sebaiknya mencari tahu hal apa saja yang membuat mereka tidak nyaman. Ingatlah bahwa pada anak autis mereka memiliki kepekaan yang sangat tinggi dalam menerima sebuah stimulus tertentu. Dan jika stimulus tersebut adalah sesuatu yang bisa mengganggunya otomatis anak akan merasa tidak nyaman.
3. Ajarkan Sesuatu secara Perlahan
Anak autis tetap harus Kamu ajarkan tentang banyak hal yang berlaku dalam keseharian hanya saja caranya yang berbeda. Pahami bahwa kemampuan mereka memahami sesuatu tidaklah sama dengan anak normal sebayanya. Perhitungkan juga tentang respon mereka saat terjadi stimulus yang mengejutkan dan akan membuat mereka tidak nyaman.
Dalam mendidik anak autis orang tua harus secara perlahan-lahan ketika mengajarkan dan menjelaskan sesuatu. Lakukan secara bertahap hingga mereka bisa memahami dengan benar. Jangan paksa mereka untuk terus mendengarkan Kamu ketika sudah terlihat perilaku tidak nyaman. Tenangkan mereka ketika mereka menangis atau sedang tidak fokus.
4. Gunakan Gaya Authorative dalam Mendidik
Untuk mendidik anak autis orang tua maupun guru di sekolah disarankan untuk menggunakan cara atau gaya authorative. Yaitu sebuah model atau cara pengasuhan yang menghargai karakter yang ada pada setiap anak. Pengasuhan berdasarkan karakter anak tersebut disertai dengan penanaman nilai-nilai sosial pada mereka.
Dalam gaya pengasuhan authorative tersebut baik orang tua ataupun guru akan memberikan pengarahan tentang batasan dalam berperilaku. Ini akan membuat anak autis tetap mengetahui mana yang boleh mereka lakukan dan apa saja yang tidak boleh. Bahkan gaya pengasuhan dan pendidikan authorative ini bisa Kamu lakukan hingga anak menjadi dewasa.
Baca Juga: Anak Rewel tidak Ingin Sekolah? Jangan Pesimis, Coba Bujuk dengan Cara Ini!
5. Jelaskan tentang Perbedaan
Mungkin akan timbul pertanyaan apakah perlu memberikan pemahaman pada anak-anak dengan autisme bahwa mereka berbeda dengan anak lain. Jawabannya adalah perlu hanya saja caranya harus tepat jangan sampai malah membuat mereka merasa minder karena berbeda. Katakan pada mereka bahwa pada dasarnya setiap orang itu memiliki perbedaan dan kekurangan serta kelebihan.
Secara perlahan jelaskan dimana letak perbedaan mereka dengan teman sebayanya yang lain termasuk tentang autisme. Sembari terus kembangkan rasa percaya diri pada anak bahwa mereka bisa menjadi apapun yang mereka cita-citakan. Orang tua dan guru harus bisa membantu anak untuk fokus pada kelebihan mereka sehingga akan mampu berdayaguna secara sosial.
Kalau merasa kesulitan untuk memberitahukan tentang perbedaan mereka dengan yang lain, orang tua bisa menggunakan media tertentu. Dalam cara mendidik anak autis kita bisa gunakan video, gambar atau media lainnya yang mudah mereka pahami. Bantu anak menemukan potensi dan kelebihannya meskipun mereka berbeda karena mereka istimewa.
6. Mengatasi Tantrum Pada Autis
Anak yang diberikan perbedaan karena mereka menderita autisme adalah personal yang istimewa. Mereka memiliki rasa peka yang lebih tinggi dari orang pada umumnya hanya saja tidak mampu untuk mengendalikannya. Rangsangan yang datang tiba-tiba dan mengejutkan bisa membuat mereka menangis bahkan “mengamuk” atau tantrum.
Anak normal yang sedang tantrum saja sudah cukup membuat pusing orang tua apalagi mereka yang memilki gangguan autisme. Bagaimana sikap orang tua yang seharusnya kalau anak autis sedang tantrum? Mengatasi tantrum termasuk dalam mendidik anak autis yang harus diketahui dan dikuasai oleh orang tua.
Baca Juga: Begini Cara Mengetahui Gaya Belajar Anak Sebagai Bahan untuk Mengarahkannya
Yang harus Kamu perhatikan adalah carilah penyebab yang membuat anak autis mengalami tantrum atau “mengamuk”. Apakah itu suara yang terlalu keras atau cahaya yang terlalu terang dan sebagainya. Cara untuk mengatasinya adalah dengan menjauhkan anak dari penyebab tantrum. Jangan lupa untuk melindungi anak agar tidak terjadi benturan pada kepalanya saat tantrum.
Informasi yang berguna. Untuk menjalankan info tersebut haruslah dibutuhkan ketelatenan dari orang terdekat.